BOOKING TIKET PESAWAT

Cina mengatakan siapapun yang menghapus atau tidak menggunakan program itu tidak akan mendapat hukuman resmi

Cina mengatakan siapapun yang menghapus atau tidak menggunakan program itu tidak akan mendapat hukuman resmi. Info sangat penting tentang Cina mengatakan siapapun yang menghapus atau tidak menggunakan program itu tidak akan mendapat hukuman resmi. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Cina mengatakan siapapun yang menghapus atau tidak menggunakan program itu tidak akan mendapat hukuman resmi

Dalam putusannya minggu ini, Cina mengatakan siapapun yang menghapus atau tidak menggunakan program itu tidak akan mendapat hukuman resmi. Usulan berisiko Perubahan kebijakan itu dilakukan setelah banyak warga Cina yang menentang piranti Green Dam itu. Sebuah gugatan hukum juga telah diajukan terhadap MIIT, yang isinya menuntut agar diadakan perdebatan publik mengenai keabsahan perintah agar perusahaan-perusahaan komputer memasang program itu di setiap komputer. Berbagai petisi yang menyerukan agar program Green Dam dibatalkan disebar secara besar-besaran dan berbagai analisis menunjukkan program itu tidak begitu efektif dalam memblokir situs-situs prono dan secara tidak sengaja juga memblokir situs-situs yang membahas masalah kesehatan seksual. Sebuah situs di internet yang diciptakan untuk menentang Green Dam mendapat puluhan ribu komentar dari orang-orang yang mengatakan, sistim penyaring ini buruk dan memblokir situs-situs lain yang seharusnya bukan menjadi sasaran filter tersebut. Digital Cameras. Computer. Mobile phones. Surat kabar China Daily, yang seperti biasanya mendukung pemerintah, menulis berbagai artikel berisi kecaman terhadap kebijakan penyaringan ini dan melaporkan bahwa banyak perusahaan pembuat komputer yang menolak memasang program itu. Sekelompok penentang kebijakan ini juga membuat gambar kartun bergaya manga gadis maskot Green Dam untuk mengolok-olok tujuan piranti lunak itu. Cina memiliki jumlah pengguna internet terbanyak di dunia dan banyak dari mereka menggunakan internet untuk membahas atau mencari tahu mengenai berbagai masalah publik seperti korupsi, yang mungkin tidak diliput di media konvensional. Berbagai uji coba terhadap program Green Dam di luar Cina juga menunjukkan bahwa program itu membuat komputer rentan terhadap berbagai risiko keamanan. Analisa Scott Wolchok, Randy Yao dan J. Alex Halderman di Universitas Michigan, Amerika, menemukan banyak kelemahan dalam alamat URL, teks dan sistim penyaring gambar dan banyak lubang-lubang yang memungkinkan mesin komputer mudah dibajak. Seperti layaknya virus di bidang medis, virus komputer pun selalu menjadi musuh bagi banyak orang. Terutama bagi para pengguna komputer. Sejarah virus komputer sudah muncul seiring dengan pertama kali orang membuat komputer. Sejak era komputer yang masih berukuran sebesar stadion sepak bola hingga era komputer dewasa ini yang ukurannya semakin kecil saja. Jenis dan varian virus komputer ini semakin banyak jumlahnya. Dan makin hari daya rusaknya semakin hebat. Seperti aksi yang dilakukan oleh virus komputer yang disebut-sebut dengan nama Conficker. Program jahat yang bisa menggandakan diri ini diinformasikan bisa untuk mengambil alih kendali komputer lain yang terhubung dalam jaringan. Dengan kemampuannya untuk menebak username dan password, dengan mudah pembuat Conficker untuk membajak atau mencuri data dari komputer lain. Tentu saja ini sangat berbahaya bagi para pengguna komputer di seluruh dunia. Raksasa produsen software komputer, Microsoft, pun tidak tinggal diam. Perusahaan ini menawarkan imbalan uang dengan jumlah yang menggiurkan bagi siapa saja yang bisa menangkap pembuat program Conficker. "Microsoft buru pencipta Conficker" Raksasa sofware, Microsoft menawarkan imbalan sebesar $250,000 untuk menangkap pencipta worm Downadup/Conficker. Sejak mulai beredar Oktober 2008, piranti lunak jahat jenis worm Conficker telah menjangkiti jutaan komputer di seluruh dunia. Microsoft kini menawarkan uang tunai, sebab menurut raksasa software itu, Conficker serangan kriminal. "Orang yang menulis piranti lunak jahat (malware) harus diminta pertanggungjawaban," kata George Stathakopulos dari Trustworthy Computing Group Microsoft. Dia mengatakan kepada BBC, perusahaan tersebut "tidak rela untuk berpangku tangan dan membiarkan kegiatan ini tidak terkendali".


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger