Apakah minum kopi itu bermanfaat?
Tadi sore, kira-kira setengah jam sebelum pulang kerja, saya refreshing ke dapur kantor. Pinginnya refreshing ke Bali, tapi belum sempat beli ticket pesawat, lagi pula belum bikin permohonan cuti, ya udah ke dapurnya kantor aja deh. Bikin wedang kopi, satu gelas aja. Kalau satu ember, memangnya mau buka warung kopi. Mumpung masih panas, disruput dulu deh, srup…srup..glek..glek… Langsung jadi tinggal separuh gelas. Eh.., kurang dari separuh ding. Mumpung belum habis, dipotret dulu. Ceklek… Nah, itu hasilnya. Diminum lagi ah.. Srup…srup…glek..glek…
Saya rasakan badan jadi terasa lebih segar setelah minum kopi itu. Koq bisa begitu ya. Pasti ini gara-gara kafein-nya. Ndak salah lagi, pasti betul. Pantesan cukup banyak orang yang suka minum kopi. Wong memang ada manfaatnya koq. Selain bikin badan jadi terasa segar, apalagi manfaat kopi yang lain.
Menurut saya, manfaat kopi untuk diminum ada cukup banyak. Misalnya bermanfaat untuk para petani kopi. Kalau kopinya ndak ada yang mengkonsumsi, mau diapakan hasil panen kebun kopinya? Sebab kopi ndak bisa dijadikan bahan baku modem gsm, ndak bisa diubah menjadi pulsa ponsel, apalagi dijadikan sebagai pengganti karet pada ban mobil.
Selain itu, apalagi manfaat kopi? Salah satunya lagi manfaatnya, memberikan keuntungan bagi juragan pabrik kopi. Coba bayangkan, apa gunanya bikin pabrik kopi kalau ndak ada kopinya. Masa’ mau nggiling gethuk. Ya ndak cocok. Desainnya memang bukan untuk nggiling singkong atau ubi untuk dijadikan gethuk.
Seperti yang kita banyak tau, kopi juga bisa menghilangkan warna putih pada susu. Susu dicampur kopi, jadi wedang kopi susu. Sorry kalau saya lebih suka pakai kata wedang, sebab istilah yang lain ndak cocok untuk dijadikan sinonim. Kembali ke wedang kopi susu. Minuman ini sering saya minum kalau pas lagi nongkrong di warung yang numpang tempat agak jauh di depan kantor kami. Terpisah oleh jalanan pintu gerbang pelabuhan. Yang punya warung itu seorang ibu yang suaminya bekerja sebagai TKBM (tenaga kerja bongkar muat) di pelabuhan. Kalau pas lagi ndak ada kerjaan saya suka nongkrong di warung itu bareng si Tomy, teman kerja saya yang berasal dari Lumajang itu. Dia bilang mau bikin paguyuban warga Lumajang di Pulau Bunyu. Sekarang baru dalam tahap ngumpulin anggota. Nah.., dia sering mendiskusikan rencananya itu di warung kopi depan kantor. Tentunya sambil minum wedang kopi. Bla..bla..bla, srup..srup..glek..glek. Begitulah gambaran terjadinya diskusi itu.
7 years ago